Sabtu, 02 Mei 2009

To Kill a Mockingbird (Harper Lee)

Bulan Maret 2006, Qanita sebuah penerbit di Indonesia menerbitkan novel "To Kill a Mockingbird" dalam bahasa Indonesia untuk pertama kalinya. Novel ini merupakan karya satu-satunya dari penulis wanita bernama Harper Lee pada tahun 1960. Usia novel ini tidak membuatnya ketinggalan zaman, karena tema yang diusungnya merupakan tema abadi yaitu keadilan dan kasih sayang. Novel yang memenangkan Pulitzer Prize pada tahun 1961 ini, oleh Time Magazine digolongkan ke dalam salah satu novel terbaik sepanjang zaman.

Menurut penulis The Princess Diaries Series, Meg Cabot, To Kill a Mockingbird mengingatkannya pada sebuah kalung mutiara, yang setiap kata-katanya diuntai secara hati-hati bagaikan permata berharga (http://www.barnesandnoble.com/writers). Stephen King dalam bukunya On Writing : a Memoir of the Craft, menyatakan novel ini sebagai novel yang hebat.

Tema sentral novel adalah orang-orang yang baik sering menjadi korban ulah orang-orang jahat. Orang-orang yang jahat melakukan perbuatan jahat pada orang-orang yang baik yang sering menjadi tidak berdaya karenanya. Oleh Harper Lee, tindakan seperti itu diibaratkan sebagai membunuh burung Mockingbird.

Mockingbird menyanyi untuk dinikmati pendengarnya. Hanya itulah yang mereka lakukan. Mereka tidak makan tanaman di kebun, tidak membangun sarang di gudang jagung, tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang. Hanya menyanyi dengan tulus untuk menghibur, sehingga membunuh mereka dikatakan sebagai dosa. Boleh menembak burung bluejay sebanyak yang dimau, tetapi membunuh mockingbird adalah dosa, demikian kata Atticus.

Harper Lee menuturkan novelnya dengan indah dari sudut pandang Scout, si tomboi, adik Jem Finch, putri pengacara Atticus Finch. Dari tuturannya, kita mengetahui tewasnya Tom Robinson, pria kulit hitam yang kasusnya dibela Atticus, sebagai "to kill a mockingbird" karena Tom sama sekali tidak bersalah.

Tak merasa cukup dengan vonis yang mengakibatkan tewasnya Tom yang malang, si jahat Robert Ewell yang bersama putrinya, Mayella Ewell telah menjahati Tom, berniat mencelakakan keluarga Finch.

Pembaca akan tahu, sebetulnya apa yang terjadi di ujung kisah menyentuh ini, siapa sebetulnya pembunuh Robert Ewell, tetapi bersama Sheriff Maycomb County, Heck Tate, Atticus--yang ditegaskan dalam perkataan Scout, jika mempermasalahkan sosok yang menewaskan si kejam Ewell, yang bertanggung jawab terhadap kematian Tom Robinson, adalah sama saja dengan menembak mati mockingbird. Itulah yang menyebabkan si sheriff, menutup kasus itu, dengan menyatakan bahwa "biarkan yang mati saling menguburkan", kata-kata yang agaknya disitir dari Alkitab (Matius 8 : 22 ; Lukas 9 : 60).

Cobalah membaca novel indah dan memesona ini jika belum pernah membacanya. Dan salut buat Qanita, menerbitkan novel-novel bermutu.



Data Buku:
Pengarang: Harper Lee
Penerbit: Qanita


0 komentar: