Sabtu, 02 Mei 2009

The History of Love (Nicole Krauss)



SEJARAH CINTA: SEBUAH BUKU TENTANG BUKU



"Wanita yang pertama diciptakan mungkin Hawa, tapi gadisku yang pertama tetap Alma" (Zvi Litvinoff, The History of Love)



Seorang pemuda bernama David menemukan buku berjudul The History of Love karya Zvi Litvinoff, seorang laki-laki yang melarikan diri dari Polandia ke Chili pada tahun 1941, di sebuah toko buku di Buenos Aires.

Bertahun-tahun kemudian, Jacob Marcus, meminta Charlotte Singer untuk menerjemahkan buku yang ditulis menggunakan bahasa Spanyol itu ke dalam bahasa Inggris. Bagi Charlotte buku itu mempunyai nilai sejarah yang sangat berarti.Suaminya telah memberikan kepadanya sebagai tanda cinta.

Setelah ayahnya meninggal, gadis bernama Alma, yang namanya diambil dari nama setiap gadis dalam buku The History of Love, melihat ibunya tidak bahagia. Setelah berbagai usaha untuk menjodohkan ibunya yang gagal, Alma berniat memecahkan misteri penulis buku serta gadis bernama Alma yang dipakai oleh si penulis. Ia menduga usaha yang ia lakukan dapat mengembalikan kebahagiaan ibunya.

Seorang pria tua bernama Leopold Gursky di tempat lain di kota New York sedang menanti waktu kematiannya. Leo tidak memiliki keluarga lagi, hanya seorang teman bernama Bruno. Leo tidak pernah menikah, hidup terus dengan cinta masa remajanya yang terpangkas karena perang. Sebelum perang, kekasihnya pergi ke Amerika meninggalkan tanah air mereka dalam keadaan hamil. Setelah perang, Leo menyusul ke Amerika hanya untuk mendapatkan kenyataan bahwa kekasihnya telah menikahi lelaki lain. Leo merasa kehilangan segalanya. Keluarga. Kekasih. Dan anak yang tidak pernah tahu jati diri ayah kandungnya.

Dalam pencarian Alma, gadis itu menemukan bahwa sesungguhnya Jacob Marcus adalah nama tokoh dalam novel berjudul "The Remedy" karya Isaac Moritz. Buku itu berhasil mendapatkan penghargaan National Book Award pada tahun 1972.

Pencarian Alma akhirnya mempertemukannya dengan Leo Gursky, atas inisiatif adiknya, Emanuel Chaim atau Bird, yang merasa dirinya adalah salah satu calon mesias.

Siapakah sebenarnya Leo Gursky?

Siapa juga sosok di balik Jacob Marcus?

Jawabannya tentu saja bisa ditemukan dalam novel mengharukan ini.

Di akhir novel, selain Alma akhirnya bisa memahami perasaan seorang laki-laki tua yang menunggu mati, pembaca juga dikejutkan dengan jati diri Bruno yang sebenarnya (hal. 329).

Nicole Krauss bertutur menggunakan beberapa narator. Leo dan Alma merupakan narator utama. Pada beberapa bagian Bird menjadi narator. Sisanya diceritakan menggunakan perspektif orang ketiga, yaitu pada waktu Krauss mengisahkan kehidupan penulis Zvi Litvinoff. Perhatikan keberhasilan Krauss ketika dia menggunakan Leo, Alma atau Bird sebagai narator. Ketiga-tiganya menggunakan gaya mereka sendiri yang khas, kendati ditulis oleh pengarang yang sama.

Krauss kelahiran New York tahun 1974 yang novel perdananya, Man Walks Into a Room, dinominasikan untuk Los Angeles Times Book Award berhasil memaparkan perjalanan hidup seorang pria Yahudi Polandia yang sebatang kara; bagaimana pikiran dan perasaan pria itu terhadap kehidupannya pribadi. Juga perjalanan seorang gadis menuju masa remaja untuk memahami cinta. Semua dijalin apik, unik, jenaka, dan sangat menyentuh.

Tidak bisa diabaikan adalah upaya penerjemah yang menurut saya berhasil menghasilkan karya terjemahan tanpa merusak gaya penulisnya.

The History of Love sama sekali bukanlah novel cinta-cintaan seperti chicklit atau teenlit. The History of Love adalah sebuah kisah mengharukan, tetapi bukan kisah yang cengeng. Sebuah buku tentang buku yang menyatukan para tokoh dalam jaring pesona keindahan cinta, dan kasih sayang.



Data Buku:

Judul : The History of Love (Sejarah Cinta)
Penulis : Nicole Krauss
Penerjemah : Tanti Lesmana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, November 2006


0 komentar: