Sabtu, 02 Mei 2009

Asylum (Patrick McGrath)



Sebuah Cinta Katastrofik



"Hubungan cinta katastrofik yang bercirikan pada obsesi seksual menjadi ketertarikanku secara profesional...."

(Dr. Peter Cleave dalam "Madhouse")



Pada musim panas tahun 1959, Stella mengikuti suaminya, Max Raphael, seorang psikiater, yang bekerja sebagai wakil inspektur di sebuah rumah sakit jiwa di luar kota London.

Max ingin merekonstruksi konservatori tua di halaman rumah. Seorang pematung bernama Edgar Stark, pasien rumah sakit jiwa tersebut mendapat tugas untuk merestorasi konservatori. Edgar menjadi pasien rumah sakit jiwa setelah membunuh dan memotong kepala serta tubuh Ruth, istri sekaligus modelnya. Penyebabnya tidak lain karena Edward seorang paranoia berat yang terkungkung delusinya.

Adapun Stella, walau sudah beranak satu (Charlie) tidak merasakan kebahagiaan dalam rumah tangga dan perkawinannya. Hubungan Stella dengan Max telah menjadi hambar. Begitu juga kehidupan seksual mereka. Pertemuan Stella dengan Edgar yang notabene adalah seorang pria tampan menguak sisi sensualitas Stella. Stella berselingkuh dengan Edgar. Perselingkuhan tidak hanya terjadi di konservatori, tetapi berlanjut di kamar tidur Stella dan Max. Edgar mencuri pakaian Max dan melarikan diri dari rumah sakit.

Anehnya, meski sudah tahu kondisi kejiwaan Edgar dan kecenderungannya melakukan kekerasan, Stella tidak peduli. Bahkan, demi Edgar, perempuan cantik ini meninggalkan keluarganya untuk hidup bersama dengan Edgar dalam kondisi yang menyedihkan. Ketika Edgar benar-benar melakukan kekerasan fisik, Stella meninggalkan Edgar. Tetapi cinta Stella tetap membawanya kembali pada Edgar. Saat bersamaan tempat persembunyian Edgar sudah diketahui pihak berwenang. Edgar melarikan diri lagi sementara Stella kembali pada suaminya.

Perbuatan Stella telah menghancurkan karier Max, suaminya. Namun Stella seakan-akan tidak peduli. Mereka harus meninggalkan rumah sakit jiwa tersebut dan pindah ke Cledwyn, Wales Utara. Di tempat itu pun Stella tidak bisa melupakan Edgar. Stella benar-benar sudah menjelma menjadi robot yang digerakkan oleh obsesinya terhadap Edgar. Sedihnya, Stella membiarkan anaknya mati.

Stella tidak dipenjarakan tetapi dirumahsakitjiwakan dalam perawatan Peter Cleave, rekan kerja suaminya yang sudah menjadi inspektur rumah sakit.

* * *

Madhouse jelas merupakan sebuah novel psikologis kental yang menyorot kondisi kejiwaan para tokoh utamanya yang mungkin sulit dipahami nalar. Tindakan Stella berselingkuh masih bisa dipahami, tetapi bagaimana Stella berkembang menjadi pribadi dengan kecenderungan masokis yang keras kepala sungguh sesuatu yang menggemaskan.Edgar adalah pribadi sakit. Tapi ternyata Stella lebih sakit lagi. Kondisi kejiwaan Stella sangat parah sehingga akhirnya dia mengambil tindakan yang mengejutkan di akhir novel.

Semua yang kita baca dituturkan oleh Peter Cleave selaku narator dalam novel ini. McGrath melukiskan kemahiran Cleave menarasikan tragedi kehidupan Stella. Apa yang Cleave ceritakan tentang Stella adalah penuturan Stella dalam sesi-sesi terapi dengannya.Sehingga Madhouse terbangun antara pengalaman dan pengamatan Cleave serta cerita versi Stella. Oleh karena itu pada bagian akhir (halaman 480)sedikit janggal ketika Cleave menjelaskan tentang apa yang dilakukan Stella selesai pesta dansa. Cleave toh tidak akan bertemu Stella lagi untuk sesi berikutnya dan saat itu Cleave tidak sedang bersama Stella.

Perhatikan halaman 486:

"Aku belum mengatakan padanya bahwa Stella ....... karena aku ingin mendengar cerita dari versinya dulu. Masih ada banyak pertanyaan yang harus dijawab."

Kalimat ini mengingatkan pada film "The Usual Suspect" (1995) karya sineas Bryan Singer. Dalam film ini hampir semua cerita dituturkan secara kilas balik oleh Verbal Kint (Kevin Spacey) di depan penyelidik. Semua yang dituturkan Verbal Kint ternyata kebohongan belaka. Sehingga semua yang Stella katakan pada Cleave tentu saja sengaja diposisikan pengarang untuk dapat dipertanyakan.Tetapi tentu saja belum tentu tidak benar. Dan karena baru dicetuskan menjelang novel berakhir, kesadaran itu memberi nilai lebih buat novel ini.

Pada akhirnya, jelas bagi kita bahwa Madhouse adalah sebuah kisah cinta.Tetapi bukan kisah cinta biasa, melainkan sebuah kisah cinta katastrofik berintikan obsesi seksual yang berkesan absurd. Sebuah kisah cinta melodramatis yang hanya bermuara pada lautan destruksi.

* * *

Sesungguhnya Madhouse yang berjudul asli ASYLUM telah difilmkan oleh sutradara David MacKenzie (II)dengan Natasha Richardson sebagai Stella, Marton Csokas sebagai Edgar Stark, dan Ian McKellen sebagai Dr. Peter Cleave (2005).

Alur film persis sama dengan novel, walau ending film dilukiskan lebih dramatis dan agak berbeda.

Sekalipun demikian, novel ini tetap tidak dapat diabaikan. Novel dipaparkan sedemikian rupa oleh penulisnya sehingga terasa sangat enak untuk dinikmati bahkan oleh yang telah nonton filmnya.Tentu saja dalam film kita tidak akan menemukan keindahan verbalisasi seperti dalam novel ini yang sesungguhnya merupakan kekuatan Patrick McGrath sebagai seorang prosais brilian. McGrath menguntai novelnya dalam kalimat-kalimat indah dengan aroma intelektual, dan karena dirangkai dengan sangat terkendali novel membentuk aliran sungai kata-kata yang mengalir lancar menuju lautan kegilaan tempat berakumulasinya obsesi, delusi, ilusi, dan gairah ragawi.

* * *

Karya yang indah ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan cemerlang sehingga kesan cerdasnya begitu terasa dalam setiap halaman. Mungkin yang agak mengganjal hanya sampul novel yang tidak merefleksikan isi novel.Tetapi dengan mengabaikan sampulnya kita tetap akan mendapatkan sajian yang sangat memikat dan tak terlupakan.



Data Buku:
Judul Buku: Madhouse
Judul Asli: Asylum
Penulis: Patrcik McGrath
Penerjemah: Widati Utami
Penyunting: Marvel Neydi
Penerbit: Dastan Books, Cetakan 1 Januari 2007


0 komentar: